Membangun merek yang kuat
Baca : Pendaftaran hak merek
Membangun merek yang kuat menjadi hal pertama yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha, termasuk usaha kuliner atau makanan.
Jika mendengar kata mie instan, apa yang langsung terlin tas di pikiran Anda? Pasti mie instan dengan merek tertentu bukan?.
Dan mengapa Anda lebih memilih membeli mie dengan merek itu daripada merek lainnya? Alasan dan nama itulah yang menjadi salah satu kunci sukses kuatnya sebuah merek.
Anda sendiri tentu juga sudah memahami bahwa ada banyak merek yang sebenarnya menawarkan banyak produk serupa. Contoh lain yang paling gamblang selain mie instan adalah air mineral dalam kemasan.
Ketika ditanya tentang air minum kemasan seseorang cenderung langsung menyebut merek tertentu.
Padahal air minum kemasan memiliki banyak sekali merek dan rasanya juga hampir sama. Sebagian konsumen lebih memilih memberi air mineral dengan merek A.
Sebagian lainnya memilih merek B, C, atau merek yang lain. Padahal merek tersebut semuanya sama-sama air mineral.
Yang menjadi persoalan, mengapa konsumen cenderung lebih memilih merek tertentu? Jawabannya adalah karena di sana ada brand atau merek. Merek tidak hanya sekedar nama yang menempel pada produk tetapi lebih dari itu.
Merek merupakan sesuatu yang menunjukkan suatu produk dan sesuatu yang membedakan produk dari yang lain lainnya.
Oleh sebab itulah, branding atau membangun merek yang kuat adalah hal yang strategis dan penting ketika Anda memulai usaha kuliner.
Menentukan merek yang akan digunakan kadang dapat menjadi proses yang panjang dan sulit. Anda juga harus menyisihkan usaha dan waktu dalam proses ini.
Pasalnya, merek merupakan magnet yang akan menarik perhatian konsumen terhadap layanan atau produk yang Anda tawarkan.
Sebenarnya membangun merek yang kuat untuk usaha kuliner hampir sama dengan bisnis lainnya.
Beberapa tahap yang harus dilakukan di antaranya adalah brand positioning, brand personality, brand identity, dan brand communication.
Brand positioning merupakan cara perusahaan untuk menempatkan diri di hadapan konsumen melalui kelebihan dan keunggulan brand tersebut dibandingkan para kompetitor atau pesaing. Sementara itu, brand personality adalah cara meningkatkan daya tarik merek melalui pemberian karakteristik pada merek tersebut.
Baca : hak atas merek untuk nama online shop dan nama olshop
Brand identity memiliki arti sebagai persepsi mengenai merek yang ingin disampaikan oleh perusahaan terhadap konsumen sehingga dapat membentuk persepsi konsumen tentang merek tersebut.
Tahap yang terakhir adalah brand communication. Ini adalah cara mengkomunikasikan merek pada konsumen. Lantas, bagaimana cara membangun merek yang kuat untuk usaha kuliner? Hal pertama adalah identifikasi.
Hal yang paling mendasar dalam proses awal saat membangun merek adalah mengidentifikasi produk dengan mendefinisikan produk itu sendiri. Mendefinisikan produk dapat dilakukan dengan menguraikan POP (Point of Parity).
Ini adalah hal – hal standar yang wajib ada di dalam suatu kategori produk. Contohnya jika Anda ingin memulai bisnis rumah makan, hal utama yang wajib dimiliki adalah tempat yang nyaman, makanan yang lezat, dan pelayanan yang baik.
Selain itu, Anda juga harus mengembangkan definisi dan identifikasi produk dari segi point of difference yaitu apa yang membedakan produk Anda dibandingkan produk lainnya yang sejenis.
Baca : hak merek untuk nama cafe dan restoran
Membuat keunikan dan diferensiasi maupun layanan adalah hal yang penting untuk membangun merek.
Pasalnya produk yang unik akan menjadi bahan perbincangan positif di tengah masyarakat dan akan membuat produk Anda nanti semakin terangkat atau dikenal.
Setelah produk Anda teridentifikasi, langkah berikutnya untuk membangun merek yang kuat adalah menentukan strategi bagaimana produk tersebut dapat dikenal oleh konsumen lewat metode sensory branding.
Sensory branding merupakan metode untuk menciptakan identitas merek yang melibatkan stimulasi sensoris lima panca indera manusia.
Intinya adalah bagaimana konsumen dapat mengenali produk dengan mudah melalui rasa, penglihatan, suara, dan tekstur.
Dalam tahap ini termasuk membuat merek atau logo merek. Sebaiknya Anda berhati – hati saat membuat nama merek, terutama untuk bisnis makanan.
Pasalnya, saat mendengar dan melihat nama merek, konsumen akan langsung memiliki persepsi. Untuk identitas merek, logo dari produk juga tidak kalah penting.
Untuk makanan, logo yang terlihat bagus akan jauh lebih mampu menarik minat konsumen untuk membeli. Oleh sebab itu, aspek visual merupakan hal yang penting.
Baca : hak desain industri
Untuk merancang merek dan logo, Anda dapat memulainya dengan menciptakan ilustrasi yang menggambarkan kuliner yang Anda tawarkan. Setelah itu, cari nama yang dapat mewakili jenis makanan tersebut.
Selanjutnya, semua itu diterjemahkan dalam bentuk logo. Tahap selanjutnya adalah membuat kemasan. Kemasan tersebut juga harus mampu menggambarkan identitas produk.
Dengan demikian, konsumen dapat mengenal produk Anda dan memiliki niat untuk membeli.
Memilih dan membuat kemasan makanan harus memperhatikan pilihan warna dan bahannya. Sebaiknya pilihlah warna yang eye catching dan didukung dengan desain yang menarik.
Aspek visual memang bukan perkara nomor satu saat memilih kemasan. Karena fungsi dasar kemasan adalah wadah makanan, maka ini menjadi hal yang patut dipikirkan secara serius untuk membantu membangun merek yang kuat.
Merupakan Konsultan HKI Terdaftar Nomor 939-2016 Pakar dibidang Kekayaan Inteletual sejak 2016, juga menjadi pembicara dibidang pendaftaran merek, hak cipta dan desain industri. Telp: 021 2217 2410, WA 0853 5122 5081