Panduan pendaftaran merek secara lengkap bisa anda simak disini ya. Bayangkan ini: Kamu sudah setahun membuka bisnis minuman kekinian bernama “Es Kopi Kaget”. Nama ini lahir dari ide sederhana—mau bikin orang tersenyum saat membaca papan nama. Pelanggan mulai berdatangan, postingan Instagram ramai, bahkan ada yang DM untuk minta franchise.
Lalu, suatu sore, teman mengirim foto kedai kopi di kota lain. Papan namanya bertuliskan besar-besar “Es Kopi Kaget”, dengan logo mirip punyamu—hanya beda sedikit warna. Rasanya seperti beli bakso isi telur, tapi ternyata telurnya cuma setengah.
Nah, di sinilah banyak pebisnis mulai menyesal: tidak mendaftarkan merek sejak awal. Saya akan memandu kamu seluruh proses pendaftaran merek di Indonesia, mulai dari pengertian, persiapan, dokumen, biaya, metode pendaftaran, hingga tips agar merek aman selama 10 tahun penuh.
Apa Itu Pendaftaran Merek?
Secara hukum, pendaftaran merek adalah proses resmi untuk mendapatkan hak eksklusif atas sebuah tanda (bisa berupa nama, logo, slogan, atau kombinasi) yang digunakan untuk membedakan barang atau jasa. Di Indonesia, urusan ini diatur oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah Kementerian Hukum dan HAM.
Tujuannya jelas: melindungi identitas dan reputasi bisnismu. Tanpa pendaftaran, siapapun bisa memakai merek yang sama atau mirip, dan kamu akan kesulitan membela diri secara hukum.
Kenapa Merek Harus Didaftarkan?
Pendaftaran merek bukan sekadar formalitas hukum, tapi juga strategi bisnis. Ada beberapa alasan mengapa kamu sebaiknya melakukannya secepat mungkin:
-
Perlindungan hukum – Kamu punya hak eksklusif dan bisa menuntut pihak yang melanggar.
-
Aset bisnis – Merek terdaftar punya nilai jual. Beberapa brand besar bahkan menjadikan merek sebagai aset bernilai miliaran.
-
Citra profesional – Konsumen dan mitra bisnis lebih percaya pada brand yang resmi terdaftar.
-
Menghindari konflik – Mencegah perselisihan di masa depan dengan pihak yang menggunakan nama mirip.
Contoh kasus: Tahun 2014, sebuah merek minuman di Jakarta harus mengganti semua kemasan, papan nama, dan materi promosi setelah kalah sengketa merek. Biayanya ratusan juta—jauh lebih mahal daripada mendaftar sejak awal.
Manfaat Pendaftaran Merek untuk Bisnis
Selain alasan di atas, ada manfaat spesifik yang bisa dirasakan langsung:
-
Memperkuat branding: pelanggan mengingat merek, bukan sekadar produk.
-
Meningkatkan daya tawar saat mencari investor atau mitra franchise.
-
Mudah ekspansi: sertifikat merek membantu proses pendaftaran di luar negeri.
Berapa Lama Proses Pendaftaran Merek?
Prosesnya bisa memakan waktu 8–12 bulan. Kenapa lama? Karena ada tahap pengumuman dan pemeriksaan substantif yang memerlukan analisis mendalam. Tapi kabar baiknya: begitu terdaftar, perlindungan berlaku 10 tahun dan bisa diperpanjang berkali-kali.
Persiapan Awal Sebelum Mendaftarkan Merek
1. Identifikasi Merek
Identifikasi bukan hanya soal memilih nama. Ada beberapa hal yang perlu kamu pikirkan:
-
Apakah nama mudah diucapkan dan diingat?
-
Apakah logo mencerminkan identitas brand?
-
Apakah slogan singkat tapi berkesan?
Tips wartawan: Uji nama merek ke 10 orang berbeda. Kalau setengahnya salah sebut atau tidak paham artinya, sebaiknya cari alternatif.
2. Klasifikasi Barang/Jasa
DJKI menggunakan Klasifikasi Nice yang terdiri dari 45 kelas:
-
Kelas 1–34: Barang (contoh: makanan, minuman, pakaian).
-
Kelas 35–45: Jasa (contoh: restoran, pelatihan, layanan hukum).
Jika bisnis kamu menjual kopi kemasan dan mengoperasikan kedai, idealnya daftar di dua kelas: Kelas 30 (barang) dan Kelas 43 (jasa).
3. Pencarian Merek (Opsional tapi Disarankan)
Database DJKI dapat diakses gratis di situs resmi. Dengan fitur pencarian ini, kamu bisa tahu apakah merek yang diinginkan sudah ada yang mendaftarkan.
Ini seperti ngecek nama Instagram sebelum bikin akun. Jangan sampai kamu sudah terlanjur jatuh cinta pada nama, eh ternyata “username sudah digunakan.”
Persyaratan Dokumen Pendaftaran Merek
Untuk Perorangan:
-
Fotokopi KTP.
-
Contoh merek (logo/teks ± 2×2 cm).
-
Surat pernyataan kepemilikan merek.
Untuk Badan Usaha:
-
Akta pendirian + NIB/SIUP.
-
KTP penanggung jawab.
-
Contoh merek.
-
Surat pernyataan kepemilikan merek.
Jika menggunakan konsultan, tambahkan surat kuasa.
Cara Pendaftaran Merek di DJKI
1. Pendaftaran Secara Mandiri
Langkah-langkah:
-
Isi formulir pendaftaran online.
-
Unggah dokumen persyaratan.
-
Simpan tanda terima elektronik.
Kelebihan: biaya rendah.
Kekurangan: risiko kesalahan pengisian.
2. Pendaftaran Melalui Konsultan HKI Patendo
Patendo mengurus mulai dari pengecekan merek hingga pemantauan proses.
Kelebihan: hemat waktu, minim risiko salah dokumen, ada pendampingan hukum.
Kekurangan: ada biaya tambahan, tapi sebanding dengan keamanan proses.
Tahapan Proses Pendaftaran Merek di DJKI
-
Pemeriksaan Formalitas (±15 hari kerja): memastikan dokumen lengkap.
-
Pengumuman Merek (±2 bulan): memberi kesempatan pihak ketiga mengajukan keberatan.
-
Pemeriksaan Substantif (maks. 150 hari kerja): menilai kesamaan merek dan aturan hukum.
-
Keputusan:
-
Diterima → sertifikat diterbitkan.
-
Ditolak → bisa ajukan banding.
-
Pasca Pendaftaran Merek
-
Berlaku 10 tahun sejak tanggal pendaftaran.
-
Bisa diperpanjang.
-
Waspadai pelanggaran merek di pasaran.
Tips Sukses Mendaftarkan Merek
-
Pilih nama unik, hindari kata umum.
-
Daftar lebih dari satu kelas jika produk/jasa beragam.
-
Gunakan konsultan jika ragu.
-
Simpan semua dokumen.
Status Permohonan Pendaftaran Merek
Cek di situs DJKI. Status bisa berupa:
-
Diterima
-
Diumumkan
-
Ditolak
-
Dibatalkan
Keuntungan Menggunakan Patendo
-
Proses lebih cepat.
-
Konsultasi gratis.
-
Minim risiko.
-
Pemantauan hingga sertifikat terbit.
Pendaftaran merek bukan hanya langkah hukum, tapi juga strategi bisnis jangka panjang. Dengan perlindungan resmi, kamu bisa membangun brand tanpa takut dibajak. Jadi, jangan tunggu masalah datang—daftarkan merek sekarang.
Leave a Comment