7 Tips Menarik Pelanggan pada Bisnis Air Isi Ulang
Bisnis Air isi ulang memiliki prospek yang bagus
Air merupakan kebutuhan manusia setiap harinya, cara yang digunakan untuk mendapatkan air minum biasanya dengan memasak air tersebut agar kuman mati dan tidak menyebabkan penyakit.
Dengan perkembangan zaman, masyarakat lebih memilih air isi ulang karena air tidak perlu dimasak dan langsung bisa dikonsumsi. Yang menyebabkan air isi ulang diminati salah satunya ialah karena bahan baku air semakin sulit didapat.
Misalnya di suatu daerah tertentu pada musim kemarau sumur-sumur warga mengalami kekeringan, padalah kebutuhan air sangat diperlukan.
Apalagi jika air tersebut berbau dan berwarna, sehingga tidak layak untuk dimasak, pasti masyarakat akan lebih memilih air isi ulang sebagai alternatifnya.
Selain itu semakin banyak instansi dan kantor-kantor atau tempat kerja lainnya yang membutuhkan air dengan mudah dan efisien.
Sehingga banyak pengusaha yang memanfaatkan situasi tersebut untuk mendulang keuntungan melalui bisnis depot air minum isi ulang.
Cara memulai bisnis air isi ulang, hal-hal yang perlu dilakukan sebelum memulai bisnis yaitu:
1. Pilih lokasi yang strategis
Misalnya tempat usaha yang padat penduduk yang sering kesulitan mendapatkan air bersih, atau pilih daerah yang belum ada depot air minum isi ulangnya. Cari lokasi yang sesuai dengan target pasar Anda.
2. Memiliki izin dari Dinas Kesehatan setempat
Anda bisa mengurus izin usaha air galon ini ke Dinas Kesehatan yang ada di daerah Anda. Nantinya air yang Anda produksi akan melalui proses pemeriksaan dan dites apakah sesuai dengan standar air yang bersih dan sehat atau tidak.
Jika Anda sudah mendapatkan ijin, Anda bisa menempelkan surat tersebut di tempat usaha Anda, agar konsumen merasa aman dan yakin karena air yang Anda jual sudah mendapatkan ijin.
3. Kunjungi orang yang sudah berpengalaman
Dalam memulai usaha tentu Anda harus memahami dan menguasai secara benar tentang usaha yang akan Anda jalani, tidak cukup jika Anda hanya belajar dari Internet. Sebaiknya Anda konsultasikan dengan orang yang sudah berpengalaman.
Misalnya saja mengenai permohonan ijin usaha air isi ulang ke Dinas Kesehatan dan mengenai apa-apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha.
4. Aktif dalam mempromosikan usaha
Jika Anda ingin memiliki pelanggan yang banyak dan tetap, Anda bisa melakukan inovasi dalam mempromosikan usaha Anda.
Contohnya memberikan kupon untuk setiap satu kali isi air kepada pembeli, Anda bisa menulis keterangan kupon, misalnya setiap lima kali beli akan diberikan satu kali gratis isi ulang atau setiap 50 kali akan mendapatkan hadiah.
Dengan begitu pembeli akan tertarik dan terus mengumpulkan kupon yang Anda berikan dengan mengisi ulang air galon di tempat Anda.
Modal berbisnis air isi ulang
Permintaan dan kebutuhan air bersih semakin meningkat setiap tahunnya. Mengingat air merupakan kebutuhan paling mendasar pada manusia. Oleh karena itu bisnis air isi ulang adalah salah satu usaha yang menjanjikan.
Apabila Anda ingin menekuni usaha ini, perhatikan hal-hal yang perlu dipersiapkan, hal yang paling penting yaitu modal, berikut rincian modal usaha air isi ulang, di antaranya:
1. Depot isi ulang lengkap = 25 juta.
2. Galon 100 buah x 32.000 = 3,2 juta.
3. Motor bekas untuk operasional = 5 juta.
4. Lain-lain = 1,5 juta.
Total modal awal 35 juta.
Keuntungan yang didapatkan, misalnya dalam satu hari rata-rata 50 galon dengan harga per satu kali isi ulang 5.000, maka 50 x 5.000 = 250.000, dikali 30 hari maka omset penjualan totalnya Rp. 7.500.000 per bulan. Lalu berapa biaya operasional yang harus dikeluarkan selama satu bulan?
Biaya operasioanal bisnis air isi ulang dalam satu bulan terdiri dari:
1. Bahan baku air bersih =1.275.000.
2. Tutup galon dan tisu = 225.000.
3. Bensin untuk operasional = 150.000.
4. Biaya listrik = 100.000.
5. Karyawan = 1.200.000.
6. Lain-lain = 2.000.000.
Total pengeluaran operasional satu bulan yaitu Rp. 3.150.000.
Jadi total pendapatan bersif per bulan yaitu:
1. Penjualan = 50 x 5.000x 30 =7.500.000.
2. Pengeluaran operasional = 3.150.000.
Sisa keuntungan bersih Rp. 4.350.000.
Tips menarik pelanggan
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda jadikan referensi untuk bisnis air isi ulang Anda, di antaranya:
1. Membuat brosur
Buatlah brosur semenarik mungkin, Anda bisa mencantumkan keunggulan dan penawaran depot air isi ulang Anda, misalnya dapat antar jembut galon ke setiap rumah pelanggan, dan jangan lupa cantumkan kontak Anda.
2. Pinjamkan galon kepada konsumen
Secara tidak langsung, jika Anda meminjami galon kepada pelanggan, dengan sendirinya Anda telah mengikat pelanggan agar tidak membeli air ditempat lain.
3. Buat kupon promosi
Cara ini bisa menarik pelanggan agar loyal dengan membeli air di tempat Anda. Misalnya Anda memberikan bonus gratis satu kali isi ulang dengan menukarkan 10 kupon yang sudah dikumpulkan.
4. Membuat kalender promosi
Anda bisa membagikan kalender promosi kepada pelanggan pada akhir tahun dengan mencantumkan gambar dan nomor telepon depot air isi ulang Anda.
Dengan begitu setiap pelanggan akan dengan mudah menemukan nomor telepon Anda saat membutuhkan air galon.
5. Delivery service
Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Anda dapat menggunakan pelayanan antar jemput, dengan mengedepankan tetap waktu, pelanggan akan merasa puas dan akan loyal dengan bisnis Anda.
6. Memanfaatkan media sosial
Anda bisa menggunakan media sosial dalam mempromosikan bisnis, baik di facebook, instagram atau website. Posting pula testimoni kepuasan pelanggan agar konsumen lain tau tentang kualitas air galon Anda.
Anda juga bisa membuat grup untuk pemesanan dan informasi mengenai pelayanan kepada konsumen agar cepat mudah dan efisien.
7. Bagikan bingkisan atau THR
Sisihkan pendapatan untuk memberikan bingkisan kepada pelanggan Anda, agar pelanggan semakin setia dengan usaha Anda. Itulah beberapa tips menarik pelanggan dalam bisnis air isi ulang.
Cara menggaji karyawan bisnis air isi ulang
Karyawan adalah ujung tombak usaha Anda, oleh karena itu persoalan gaji karyawan harus dipikirkan secara cermat.
Jangan sampai pelanggan kecewa dikarenakan pelayanan karyawan kurang baik. Anda harus menggaji karyawan dengan upah yang layak. Gaji yang layak merupakan gaji yang sesuai dengan standar upah wilayah setempat.
Lalu berapa upah yang layak untuk karyawan Anda, berikut ilustrasi dan tips menggaji karyawan bisnis air isi ulang di antaranya:
1. Model pertama
Ada beberapa cara yaitu dengan sistem gaji harian, mingguan dan bulanan, untuk gaji harian Anda bisa memberikan gaji antara 20.000 hingga 50.000 per hari. Sedangkan jika gaji diberikan perbulan maka gaji yang diberikan antara 80.000 hingga 1.500.000.
Anda sendiri yang menentukan gaji karyawan, tergantung keadaan bisnis Anda, apakah masih merintis atau sudah berkembang.
Dan dilihat dari kinerja karyawan tersebut apakah sudah berpengalaman atau masih tahap belajar. Dengan begitu Anda dapat memutuskan sendiri berapa gaji yang layak untuk Anda.
2. Model kedua
Model penggajian karyawan ini yaitu dengan sistem borong atau dengan sistem komisi per galon. Besarnya jumlah komisi per galonnya bervariasi yaitu antara 1.000 sampai dengan 1.500 per galon.
3. Model ketiga
Model yang ketiga yaitu perpaduan model yang pertama dan kedua dengan sistem gaji dan komisi.
Misalnya gaji harian 10.000, dan dapat mengantar 70 galon sehari, maka gaji yang diberikan 10.000 + (70 x 1.000) jadi totalnya 80.000.
Syarat air isi ulang yang layak minum
Perkembangan zaman membuat air kemasan lebih diminati masyarakat dibanding dengan air sumur yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, sedangkan air kemasan tidak perlu dimasak dan langsung bisa diminum.
Keunggulan lainnya air galon yang dapat diisi ulang memiliki harga yang relatif murah dan sudah banyak depot-depot air isi ulang yang mudah ditemukan di masyarakat.
Tidak jarang depot-depot air minum mengklaim bahwa air yang diproduksi sudah terjamin mutunya, namun pada kenyataannya air tidak memenuhi standar kelayakan.
Lalu bagaimanakah syarat kelayakan air isi ulang yang boleh dikonsumsi? Berikut penjelasannya.
1. Memiliki rekomendasi dari Dinas Kesehatan, berupa hasil dari pemeriksaan laboratorium kesehatan.
2. Tempat pengelolaan atau depot air yang sesuai standar.
3. Peralatan yang higienis dan sesuai standar.
4. Sanitasi pengelola depot.
5. Memiliki ijin operasional dari Dinas Kesehatan, untuk memiliki ijin maka sebelumnya mutu air harus diperiksa terlebih dahulu, yang dilakukan di laboratorium kesehatan.
Air yang layak minum juga memiliki kriteria, berikut beberapa kondisi air yang baik, higenis dan layak minum, di antaranya:
1. Tidak berwarna.
2. Tidak berbau.
3. Jernih.
4. Tidak mengandung bahan-bahan logam berbahaya.
5. Tidak ditemukan bakteri atau mikro organisme.
Untuk mengukur air mineral yang sesuai standar dapat dilakukan dengan alat ukur TDS (Total Dissolve Solid) yang dapat menghitung kadar zat atau patrikel yang ditemukan dalam air.
Satuan ukurnya yaitu ppm (part per million) atau setara dengan miligram per liter, air murni yang tidak mengandung partikel berbahaya kadarnya 0 ppm, dan air yang berbahaya dapat mengandung lebih dari 500 ppm.
Namun apakah air dengan kadar TDS 0 dapat dikatakan air yang baik? Sampai saat ini hal tersebut masih menjadi perdebatan, bahkan WHO mengakui bahwa air yang memiliki kadar 0 ppm tidak mengandung mineral.
Artinya air yang telah melewati penyulingan dengan teknologi RO (reserver osmosis) akan menyaring semua partikel termasuk kandungan mineral pada air yang dibutuhkan tubuh manusia.
Beberapa penyebab yang ditimbulkan pada saat mengkonsumni air yang tidak mengandung mineral di antaranya :
1. Kekurangan kadar kalium dalam tubuh, dimana tanpa kalium saraf tidak berfungsi.
2. Kekurangan zat kalsium (Ca), akan menyebabkan gejala sebagai berikut : banyak keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, susah buang air, susah tidur, kram, dan sebagainya.
3. Kekurangan kadar Magnesium (Mg), dimana kekurangan magnesium dapat memicu: kekakuan atau kejang pada salah satu pembuluh koroner arteri, sehingga mengganggu peredaran darah dan dapat menyebabkan serangan jantung.
4. Sering buang air kecil dan dalam jumlah yang banyak karena badan kita tidak bisa menyerap air yang tidak mengandung mineral.
5. Kurangnya kemampuan tubuh memproduksi darah.
Oleh karena itu, berdasarkan penelitian lanjutan WHO memberikan informasi bahwa sebaiknya air yang dikonsumsi memiliki kandungan TDS di atas 100 ppm atau mg/l.
Seorang pakar konten kreator sejak tahun 2016, berpendidikan ekonomi praktisi dibidang bisnis dan pemasaran. Di waktu luang juga menjadi pembicara di beberapa acara. Telp: 021 2217 2410, WA 0853 5122 5081